Konsekuensiini ada untuk memberikan efek jera supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama. Adapun alasan mengapa manusia membutuhkan aturan adalah: Supaya hidup aman dan damai tanpa ada keributan. Sebagai tujuan hidup untuk membentuk insan yang beretika dan bermoral. Sebagai pedoman untuk menjalani kehidupan sosial.
MenyeimbangkanUrusan Dunia dan Akhirat. Abi Abdul Jabbar. 13 August 2020. rubrik: Islamika, Renungan Hati. A Muslim woman prays in her home. MADANINEWS.ID, JAKARTA — Suatu ketika Nabi Muhammad mendengar kabar bahwa Abdullah bin Amr bin Ash berpuasa setiap hari, serta selalu salat malam, kemudian Nabi bertanya kepadanya:" apakah kamu
Sepertiyang telah disebutkan sebelumnya bahwa beramal dapat mengikat jiwa kita, yang pada akhirnya menignkatkan spiritual dalam kehidupan. 7. Membantu sikap menjadi lebih baik. Tentunya beramal adalah tindakan kebaikan, dimana ini sangat penting di dalam hidup. Terbiasa beramal akan membuat kita lebih terasah dalam sikap baik atau positif di
MencariMakna Hidup Yang Benar. Untuk menemukan makna hidup yang benar, maka kita perlu merujuk ke rujukan yang dijamin kebenarannya yang tiada lain adalah Al Quran yang merupakan firman Allah Yang Menghidupkan semua manusia. Tentu saja, Allah Subhaanahu Wa Ta'ala yang paling mengetahui tentang hidup kita termasuk makna hidup kita.
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Manfaat beramal tidak hanya bisa kita rasakan saat berada di dunia saja tetapi juga di akhirat. Amal yang bisa kita lakukan pun bermacam-macam mulai dari beramal kepada sesama atau pun beramal sholeh kepada Allah SWT seperti beribadah dan menjauhi segala larangan-Nya. Pasti kamu juga pernah mendengar bahwa sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Itu lah kenapa melakukan amal kebaikan harus kita lakukan dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari agar bisa membangun kebiasaan baik dalam diri kita. Manfaat Beramal Dan Cara Melakukannya Berbuat amal baik bisa tidak melulu soal materi, kita bisa beramal menggunakan apa yang kita miliki seperti ilmu pengetahuan atau membantu orang lain semampunya baik itu dengan tenaga maupun pikiran. Berikut ini adalah beberapa manfaat beramal dan cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari 1. Melipatgandakan Pahala Jangan pernah takut miskin jika kamu mengamalkan sebagian harta kepada orang lain. Beramallah dengan ikhlas, karena Allah SWT akan senantiasa melipat gandakan harta yang kita sisihkan. Kamu bisa beramal melalui infaq atau sedekah, tidak perlu besar, sedekahkan hartamu sesuai kemampuan dengan niat yang baik dan tulus. 2. Menghapus Dosa-dosa Tidak ada satu pun manusia yang luput dari dosa. Salah satu manfaat beramal adalah menghapus dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Bentuk amalan paling sederhana yang bisa kamu lakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah membantu orang lain yang sedang kesulitan atau pun membagikan ilmu pengetahuan yang kita miliki untuk kepentingan orang banyakbanyak misalnya dengan mengajarkan mengaji di masjid sekitar rumah atau mengajarkan ilmu pengetahuan umum kepada anak-anak yang putus sekolah. 3. Mendatangkan Rezeki Yang Melimpah Manfaat beramal yang sudah dirasakan oleh banyak orang adalah dilipat gandakan rezekinya. Saat kamu menggunakan rezeki yang kamu miliki di jalan Allah SWT, tanpa kamu sadari rezeki itu akan datang kembali dengan jumlah yang lebih banyak. Misalnya, saat kamu memberikan separuh gaji kepada orang tua, kamu akan diberikan kelancaran rezeki oleh Allah SWT. Namun, tetap perlu diingat bahwa amal yang baik harus dilakukan secara ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apapun. 4. Meringankan Kesulitan Yang Sedang Dialami Saat kita sedang dilanda kesulitan bukan berarti kita harus berhenti membantu orang lain. Justru salah satu manfaat beramal adalah akan meringankan kesulitan yang sedang kita alami. Jika kita sedang kesulitan dan melihat tetangga kita kekurangan makanan, bantulah mereka dengan makanan yang kamu miliki, karena kebaikan yang kamu lakukan akan berbuah kebaikan juga. Jadi, tetap berbuat baik kepada sesama dan memasrahkan diri kepada Allah SWT karena setiap amalan yang kita lakukan akan menyelamatkan kita dari semua kesulitan di dunia dan akhirat. 5. Membuat Hidup Menjadi Lebih Bahagia Pasti kamu pernah merasakan, saat membantu teman atau saudara kita yang kesulitan secara tidak lansung kamu merasa bahagia. Ya, ternyata beramal membuat hidup kita lebih bahagia dan bermakna. Hal itu karena ada kepuasan pribadi yang kita rasakan saat kita bisa membantu orang lain. Itulah beberapa manfaat beramal yang akan kamu dapatkan jika melakukan amal baik. Terus biasakan berbuat baik kepada orang sekitar agar hidup kita dipermudah oleh Allah SWT. Apabila, kamu sudah berkeluarga dan memiliki anak. Kamu bisa mengajarkan kebiasaan baik kepada anak sejak dini. Dengan begitu, kebiasaan beramal baik akan terbangun dengan sendirinya.
Jakarta - Setelah urusan manusia di dunia berakhir, ia akan melanjutkan perjalanannya kepada kehidupan akhirat yang abadi. Untuk menuju ke sana, manusia perlu melewati sejumlah tahapan terlebih dahulu. Apa saja?M. Quraish Shihab dalam buku Wawasan Al-Qur'an menyebutkan bahwa kehidupan setelah kematian pasti ada. Yakni kehidupan di mana keadilan dan kesempurnaan ditegakkan atas segala perbuatan yang didasarkan pilihan masing-masing selama di pernyataan Allah SWT dalam Surah Thaha ayat 15 اِنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ اَكَادُ اُخْفِيْهَا لِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا تَسْعٰىArab Latin Innas-sā'ata ātiyatun akādu ukhfīhā litujzā kullu nafsim bimā tas'āArtinya Sesungguhnya hari Kiamat itu pasti akan datang. Aku hampir benar-benar menyembunyikannya. Kedatangannya itu dimaksudkan agar setiap jiwa dibalas sesuai dengan apa yang telah dia Barzah Tahap Akhirat PertamaKehidupan baka yang dijanjikan oleh Allah akan dimulai saat kematian. Dengan kematian, manusia akan memasuki tahap pertama mendatangi akhirat, yaitu alam barzah atau alam buku Wawasan Al-Qur'an, definisi 'barzah' menurut bahasa, artinya pemisah. Adapun para ulama memberi pengertian mengenai alam barzah sebagai periode antara kehidupan dunia dan Quraish Shihab mengemukakan bahwa saat di alam kubur, seorang yang telah wafat memungkinkannya untuk melihat kehidupan dunia dan akhirat, bagaikan keberadaan dalam suatu ruang terpisah yang terbuat dari alam barzah ini dijelaskan dalam suatu riwayat melansir buku Makna Kematian Meuju Kehidupan Abadi oleh KH Muhammad SholikhinKetika Utsman bin Affan berhenti di kuburan, beliau menangis sampai basah janggutnya. Lalu beliau ditanya oleh budak wanita miliknya yang bernama Hani, 'Engkau mengingat surga dan neraka tidak menangis. Namun saat mengingat kubur, engkau menangis. Mengapa?'Utsman menjawab, 'Aku mendengar Rasulullah saw., bersabda bahwa kubur adalah rumah akhirat pertama. Bila selamat di kubur, maka setelahnya menjadi mudah; bila tidak selamat di kubur, maka setelahnya menjadi lebih sulit. Aku juga mendengar Rasulullah bersabda, "Aku tidak melihat satu pemandangan pun yang lebih menakutkan dari kuburan." HR Tirmidzi & Ibnu Majah1. Hari Kiamat Peniupan Sangkakala PertamaDalam Surah Az-Zumar ayat 68وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗArab Latin Wa nufikha fiṣ-ṣụri fa ṣa'iqa man fis-samāwāti wa man fil-arḍi illā man syā`allāh,Artinya Sangkakala pun ditiup sehingga matilah semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki peniupan sangkakala ini, M. Quraish Shihab menerangkan bahwa akan adanya kehancuran alam semesta beserta isinya. Para makhluk akan mati, dan yang dikecualikan di antaranya adalah Malaikat Israfil. Sebab ia masih harus meniupakan sangkakala yang kedua Hari Kebangkitan Sangkakala Kedua DitiupkanLanjutan ayat dari Surah Az-Zumar ayat 68ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَArab Latin ṡumma nufikha fīhi ukhrā fa iżā hum qiyāmuy yanẓurụnArtinya Kemudian, ia ditiup sekali lagi. Seketika itu, mereka bangun dari kuburnya dan menunggu keputusan Allah.M. Quraish Shihab menguraikan, ketika ini manusia dari zaman Nabi Adam AS hingga manusia yang terakhir mati, seluruhnya akan dibangunkan kembali dari kuburnya. Mereka akan digiring oleh para malaikat dan penyaksi ke padang mahsyar, yang merupakan tempat berkumpul untuk pengadilan Allah كُلُّ نَفْسٍ مَّعَهَا سَاۤىِٕقٌ وَّشَهِيْدٌArab Latin Wa jā`at kullu nafsim ma'ahā sā`iquw wa syahīdArtinya Lalu, setiap orang akan datang bersama malaikat penggiring dan saksi. QS. Qaf 21يَّوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ اَلْسِنَتُهُمْ وَاَيْدِيْهِمْ وَاَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَArab Latin Yauma tasy-hadu 'alaihim alsinatuhum wa aidīhim wa arjuluhum bimā kānụ ya'malụnArtinya pada hari ketika lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. QS. An-Nur 243. Hari Penimbangan AmalKemudian terjadilah hari pengadilan Allah dikutip buku Wawasan Al-Qur'an, di mana segala perbuatan manusia diukur dengan 'timbangan' yang benar tanpa ada kesalahan sedikit pun. Dari amalan terkecil hingga yang besar semuanya ditimbang, agar tak ada yang merasa tertindas. Tercantum dalam Surah Al-A'raf ayat 8-9وَالْوَزْنُ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْحَقُّۚ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِيْنُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يَظْلِمُوْنَArab Latin Wal-waznu yauma`iżinil-ḥaqq, fa man ṡaqulat mawāzīnuhụ fa ulā`ika humul-mufliḥụn Wa man khaffat mawāzīnuhụ fa ulā`ikallażīna khasirū anfusahum bimā kānụ bi`āyātinā yaẓlimụnArtinya Timbangan pada hari itu menjadi ukuran kebenaran. Siapa yang berat timbangan kebaikan-nya, mereka itulah orang yang beruntung. Siapa yang ringan timbangan kebaikan-nya, mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Menuju Surga atau NerakaM. Quraish Shihab menjelaskan, setelah dari padang mahsyar, manusia melanjutkannya antara ke surga atau neraka, sesuai timbangan amal mereka. Dalam sejumlah ayat Al-Qur'an termaktub bahwa perjalanan menuju keduanya terlebih dahulu melalui shirath, di antaranya pada Surah Maryam ayat 71-72وَاِنْ مِّنْكُمْ اِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلٰى رَبِّكَ حَتْمًا مَّقْضِيًّا ۚ ثُمَّ نُنَجِّى الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَّنَذَرُ الظّٰلِمِيْنَ فِيْهَا جِثِيًّاArab Latin Wa im mingkum illā wāriduhā, kāna 'alā rabbika ḥatmam maqḍiyyā ṡumma nunajjillażīnattaqaw wa nażaruẓ-ẓālimīna fīhā jiṡiyyāArtinya Tidak ada seorang pun di antaramu yang tidak melewatinya sirat di atas neraka. Hal itu bagi Tuhanmu adalah ketentuan yang sudah ditetapkan. Selanjutnya, Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalamnya neraka dalam keadaan ulama berpendapat bahwa shirath berupa jalan atau jembatan yang harus dilalui setiap orang untuk menuju surga. Adapun di bawah jalan ini, ada semua tingkatan neraka dengan apinya yang yang mukmin akan melewatinya dan sampai di surga dengan berbagai kecepatan sesuai kualitas ketakwaannya kepada Allah. Sementara orang musyrik, akan terjatuh ke dalam neraka sesuai a'lam. Simak Video "Cara Orang-orang Terkaya di Dunia Hadapi 'Hari Kiamat' " [GambasVideo 20detik] lus/lus
BOGOR – Alquran memberikan tuntunan kepada kaum Muslimin untuk meraih hidup sukses di dunia dan akhirat. Salah satunya adalah Surat Al Qhoshosh 28 ayat 77, yang artinya, “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” “Ayat ini berkaiatan dengan empat prinsip hidup Muslim, supaya sukses hidup didunia dan akhirat,” kata guru besar IPB Bogor dan Universitas Ibnu Khaldun UIKA Bogor, Prof Dr KH Hafidhuddin MS. Ia mengutarakan hal tersebut saat mengupas Kajian Tafsir Tematik Pendidikan di Masjid Al Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, Jumat 5/4. Pengajian tersebut diikuti para guru Sekolah Bosowa Bina Insani SBBI. Kiai Didin menjelaskan, prinsip pertama agar hidup sukses di dunia dan akhirat adalah menjadikan akhirat sebagai tujuan. Hal ini sangat penting, karena kehidupan akhirat merupakan kehidupan yang abadi, sedangkan dunia sifatnya terbatas atau alam fana. “Dunia adalah darul amal tempat beramal, sedangkan akhirat adalah darul jaza tempat pembalasan. Kita sebagai Muslim harus yakin kehidupan akhirat,” ujarnya seperti dikutip dalam rilis SBBI yang diterima Jumat 5/4. Orang yang memiliki kesadaran yang tinggi, Kiai Didin menambahkan, adalah mereka yang menjadikan akhirat sebagai tujuan utama. Orang tersebut pasti bertanggung jawab dalam hidupnya kepada Allah SWT. Misalnya dalam hal mencari rezeki. Mereka hanya mencari rezeki yang halal, dan menjauhkan diri dari rezeki yang haram. “Hal itu karena mereka meyakini, sekecil apa pun sebuah perbuatan pasti dimintai pertanggungjawabannya,” tuturnya. Allah menegaskan dalam Surat Al-Zalzalah ayat 7 dan 8, “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya pula.” Prinsip kedua, kata Kiai Didin, kaum Muslimin harus menguasai dunia, tapi tidak dikuasai dunia. ““Kita harus unggul di dunia. Kita harus menguasi urusan dunia, tapi jangan sampai kita dikendalian oleh dunia. Kita harus mengusai ekonomi, tapi jangan sampai kita dikendalikan oleh ekonomi. Orang yang seperti ini ringan tangan untuk bersedekah,” ujarnya. Pakar zakat itu menyebutkan, para sahabat Nabi banyak yang merupakan orang kaya atau menguasai ekonomi, namun mereka tidak dikuasai ekonomi. Mereka gemar bersedekah. Contoh Utsman bin Affan. Sekali ia bersedekah, jumlahnya 100 ekor unta. Kalau harga satu unta Rp 50 juta, berarti sekali dia bersedekah jumlahnya Rp 5 miliar. Contoh lain, saudagar Abdurrahman bin Auf yang menyedekahkan dua per tiga keuntungan bisnisnya kepada masyarakat. “Mereka menjadikan dunia ini sebagai sarana menuju kebahagiaan akhirat,” paparnya. Prinsip ketiga adalah berbuat baiklah semaksimal mungkin tanpa melihat atau memperhitungkan balasan yang akan diterima. “Contohlah Allah yang berbuat baik kepada para makhluknya, tanpa berharap balasan apa pun dari makhluk-Nya. Apa pun pekerjaan kita, termasuk di antaranya menjadi guru, berbuatlah yang terbaik, berikanlah yang terbaik. Jangan kaitkan dengan imbalan atau gaji, melainkan berikanlah yang terbaik karena Allah. Allah pasti memberikan balasan yang terbaik melalui berbagai cara. Pendek kata, kita harus bekerja secara maksimal, tidak melihat materi semata,” ujarnya. Prinsip keempat, kata Kiai Didin, kaum Muslimin tidak boleh membuat kerusakan di muka bumi ini. “Kerusakan ini mencakuo berbagai hal, termasuk kerusakan ekonomi, lingkungan, pendidikan dan lain-lain. Kita harus menghindarkan diri kita dari berbuat kerusakan, sebab Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan,” tegasnya. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Jakarta - 'Bekal apa yang harus dipersiapkan oleh manusia untuk menghadapi kematian atau pun hari kiamat?' Pertanyaan ini biasa ditemukan dalam contoh soal Pendidikan Agama Islam Kelas 12 'kan, detikers? Namun, tidak perlu tersebut dapat dijawab melalui salah satu sabda Rasulullah SAW. Berikut bunyi bacaan dan terjemahannya,عَنْ أبي يَعْلَى شَدَّادِ بْن أَوْسٍ عن النَّبيّ ﷺ قَالَ الكَيِّس مَنْ دَانَ نَفْسَهُ, وَعَمِلَ لِما بَعْدَ الْموْتِ, وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَه هَواهَا, وتمَنَّى عَلَى اللَّهِ رواه التِّرْمِذيُّ وقالَ حديثٌ حَسَنٌ, وقال الترمذي وغيره من العلماء معني دان نفسه أي حاسبهاArtinya "Orang yang cerdas adalah yang menekan nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian, sedangkan orang dungu adalah yang mengikuti hawa nafsunya dan mengangankan kepada Allah berbagai angan-angan." HR At Tirmidzi.Selain itu, bekal yang perlu dipersiapkan sebelum bertemu dengan Allah SWT juga sempat disinggung dalam surat Al Kahfi ayat 110قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًاArtinya "Katakanlah Muhammad, "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa." Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya."Berdasarkan kedua dalil di atas, sebaik-baiknya bekal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi kematian atau hari kiamat adalah amal sholeh atau kebajikan. Melalui ayat di atas juga, Allah SWT memerintahkan manusia untuk melaksanakan ibadah dengan tulus dan ikhlas, semata-mata karena Allah SWT ta'ala."Barangsiapa yang mengharapkan pahala dari Allah pada hari perjumpaan denganNya, maka hendaklah ia tulus ikhlas dalam ibadahnya, mengesakan Allah dalam rububiyah dan uluhiyah-Nya dan tidak syirik," tulis Kementerian Agama RI dalam sholeh dalam kehidupan di dunia akan memberatkan timbangan kebaikan kita di akhirat. Sebab itu, amal sholeh menjadi salah satu bekal yang paling utama bagi manusia di akhirat kelak sebagaimana yang dikutip dari buku Be Excellent Menjadi Pribadi Terpuji karya H. Ahmad amal sholeh, amar ma'ruf nahi munkar juga bisa dipersiapkan bagi manusia sebagai bekalnya saat mengahadapi kematian dan hari kiamat. Amar ma'ruf berarti memerintahkan orang lain melakukan kebaikan, sementara nahi munkar artinya mencegah manusia dari melakukan kemungkaran."Melakukan amar ma'ruf nahi munkar paling tidak kita menjadi orang yang melakukan kebaikan dan mencegah diri dari melakukan kemunkaran," tulis H. Ahmad Yani dalam penjelasan mengenai sebaik-baiknya bekal yang harus dipersiapkan manusia untuk menghadapi kematian atau pun hari kiamat. Semoga bermanfaat ya, detikers. Simak Video "Permintaan Maaf Wanita Simpan Al-Qur'an Dekat Sesajen-Akui Tertarik Islam" [GambasVideo 20detik] rah/row
mengapa manusia harus beramal untuk kehidupan akhirat